Jumat, 16 November 2012

10 UNTAIAN KATA DARI PARA HUKAMA TENTANG MAKNA CINTA

01. CINTA ADALAH KEBUTUHAN
HIDUP; KARENA ITU, KEHIDUPAN
TANPA CINTA BUKANLAH KEHIDUPAN
YANG SESUNGGUHNYA. CINTA
ADALAH ANUGERAH ALLAH UNTUK
MANUSIA AGAR MEREKA BISA
BERTAHAN DALAM HIDUP DENGAN
SALING MENCINTAI; MAKA, CINTA
YANG BENAR ADALAH CINTA YANG
SESUAI DENGAN KEHENDAK
PEMBERI CINTA ITU SENDIRI, ALLAH!
CINTA KEPADA ALLAH DAN CINTA
(KEPADA MAKHLUK) KARENA ALLAH!
(Abu Ameena)

02. CINTA yang TERPUJI adalah CINTA
yang mendatangkan MANFAAT bagi
pemiliknya, baik berupa KEBAIKAN di
DUNIA maupun di AKHIRAT. Inilah
CINTA yang merupakan KEBAHAGIAAN.
Sebaliknya, CINTA yang hanya
mendatangkan BAHAYA bagi pemiliknya,
baik dalam KEHIDUPAN di DUNIA
maupun di AKHIRAT, merupakan tanda
KEHANCURAN. (Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah)
03. KEGILAAN ada BERMACAM-
MACAM, dan CINTA adalah salah SATU
dari JENIS dari berbagai macam
KEGILAAN ini. Berapa BANYAK dari para
PECINTA yang seluruh HARTA,
KEHORMATAN, dan bahkan NYAWA
mereka harus HILANG disebabkan oleh
orang-orang yang mereka CINTAI.
Bahkan, TAK JARANG dari mereka yang
harus KEHILANGAN KELUARGA,
KETAATAN BERAGAMA, dan seluruh
KEHIDUPAN mereka. (Hukama)
04. CINTA dan KEHENDAK adalah
PANGKAL segala PERBUATAN.
Sebaliknya, BENCI dan RASA TIDAK
SUKA adalah SEBAB yang mendasari
DITINGGALKANNYA suatu
PERBUATAN. Keduanya merupakan
KEKUATAN yang BERSEMAYAM di
dalam HATI dan menjadi PANGKAL
KEBAHAGIAAN dan PENDERITAAN.
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
05. Tidak ada yang PALING DEKAT
dengan seorang PECINTA kecuali
KEKASIH yang DICINTAI. Kadang-
kadang, CINTA itu terasa LEBIH DEKAT
daripada DIRINYA SENDIRI sehingga ia
LUPA pada DIRINYA, namun TAK pernah
LUPA pada KEKASIHNYA.
(Ibnu Qayyim Al-Jauziyah)
06. CINTA itu juga MELIPUTI setiap jenis
KEZALIMAN. Apabila sang KEKASIH
adalah BUKAN orang yang BERTAKWA
kepada Allah, maka ia bisa
MENJERUMUSKAN si PECINTA menuju
KEHANCURAN. (Ibnu Qayyim Al-
Jauziyah)
07. HATI selalu mencari TAMBATAN,
ibarat KAPAL yang BERLABUH akan
mencari TAMBATAN. KAPAL yang TAK
punya TAMBATAN akan selalu LARUT
dibawa ARUS dan TEROMBANG-
AMBING. Begitu pula HATI yang TIADA
CINTA akan selalu RESAH dan GELISAH
sampai ia menemukan TAMBATAN HATI,
seseorang yang LAYAK untuk DICINTAI
dan MENCINTAI. (Abu Ameena)
08. "CINTAMU" kepada MAKHLUK dan
"CINTA MAKHLUK" kepadamu ADALAH
SAMA, YAITU "MAKHLUK" JUGA.
"CINTA" DARI DAN KEPADA MAKHLUK
ITU ADALAH "CIPTAAN ALLAH", DAN
SETIAP CIPTAAN (MAKHLUK) ITU
TIDAKLAH KEKAL, SUATU SAAT AKAN
LENYAP! TIADA "CINTA ABADI" SELAIN
"CINTA SANG KHALIK". MENGAPA
ENGKAU SELALU SIBUK DENGAN
CINTA YG PASTI AKAN LENYAP DAN
MELUPAKAN CINTA YG ABADI?
RENUNGKANLAH DENGAN AKALMU!
(Hukama)
09. Setiap PERCINTAAN yang
dimaksudkan untuk SELAIN Allah berarti
BUKAN KARENA Allah, dan setiap
PERCINTAAN yang TIDAK SESUAI
dengan SYARIAT Allah juga dinilai
BUKAN KARENA Allah. Jadi, suatu
PERCINTAAN itu dinilai KARENA Allah
apabila TERKUMPUL DUA SIFAT
padanya, yaitu NIATNYA harus KARENA
Allah dan AMALNYA atau CARANYA
harus SESUAI dengan yang DICINTAI
Allah. (Ibnu Abdullah)
10. POKOK IBADAH adalah CINTA
kepada Allah, bahkan "mengkhususkan"
CINTA "hanya" kepada-Nya. Hendaklah
semua CINTA itu "hanya" kepada Allah,
yakni TIDAK MENCINTAI yang lain
BERSAMA dengan MENCINTAI Allah.
Adapun ia MENCINTAI sesuatu itu
hanyalah KARENA Allah (lillah) dan DI
JALAN Allah (fillah) semata. (Ibnu Qayim
Al-Jauziyah)

Sumber : https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=387549054655001&id=331466660263241

0 komentar:

Posting Komentar