Rabu, 14 November 2012

Untukmu Wahai Lelaki

Jangan pedulikan angin
dia hanya menggoda rumput yang malu-malu
mencanda dalam romantisme sesaat
membelaimu dengan tiupan wahn agar kau terlelap

Senandung jihad begitu indah terdengar
lebih indah dari nyanyian awan yang dibawa untuk bumi
ketika kematian lebih dicinta demi hidup yang sebenarnya

Ketika darah muslim menjadi komoditas murah
kau baca semua artikel tentang keganasan mereka terhadap saudarimu
kau saksikan foto-foto biadab yang merenggut izzah para muslimah
kau caci mereka dengan sumpah serapah
lalu, hanya sampai itukah?

apa yang membuatmu untuk tidak melawan?

Dengarlah!
andai aku laki-laki
tak kan kubiarkan bidadari bermata jeli itu menanti-nanti
'ainul mardhiyah yang telah dijanjikan
syurga menagih pengorbanan
tidak seperti neraka yang berpagar kenikmatan
sungguh, kematian adalah sebuah pembebasan



Aku mungkin bukan Sumayyah yang tangguh
aku hanyalah wanita yang jika kelak menjadi istri, tugasku
adalah melahirkan mujahid-mujahid yang siap meraih syahid
madrasah sejati bagi para generasi qurani
menyiapkan putra-putra terpilih untuk membela dien ini
mendorongmu untuk maju ke medan jihad ketika
dunia telah tumpulkan azzammu

Kami butuh kasih sayang dan tarbiyah
darimu yang bergelar suami
tetapi,
ketika kau sudah tak lagi mau peduli
aku tidak lagi mampu menahan
akan kupinang syurga meski maharnya adalah nyawa!!

Wahai Robb
andai pemuda-pemuda ini memilih untuk tidur dan memeluk dunia
jadikanlah aku sebagai tentara-tentaraMu!!

Saksikanlah!!
Jika seorang mukmin dipegang kata-katanya,
jadikanlah aku orang yang menepati janjinya
izinkan yaa Robb...


brother. Dengarkanlah teriakan mereka!!

Wafa Idris (27 Tahun): "Aku menyaksikan bayi-bayi suci dan anak-anak kecil bercucuran darah. tumbuh dalam diriku semangat perlawanan yang membara. seakan-akan diriku menolak untuk hidup"

Noura Syalhub (15 Tahun): "mereka tidak akan pernah merasa aman dan tenang. aku hadiahkan aksi ini untuk arwah para syuhada"

Dareen Abu 'Isyah (22 Tahun): "Aksi ini sebagai balasan buat orang-orang Israel yang melecehkan kehormatan agama kami dan menodai tempat-tempat ibadah kami"

Ayat Al-Akhras (16 Tahun), pengantin dengan gaun kesyahidan: "Selamatkan Al-Aqsha, Allohu Akbar...." "......celakalah engkau wahai anak-anak dunia, jika anak-anak Palestina tidak dapat hidup seperti kalian." "Dimanakah engkau wahai jutaan manusia...dimanakah masyarakat bangsa Arab...dimanakah kemarahan yang engkau miliki.."

Andeleeb Thaqatheqa (20Tahun): "Wahai ibuku, aku akan kedatangan seseorang yang akan meminangku dan menjadikan aku sebagai istrinya. Demi Alloh wahai ibu, izinkanlah aku untuk bersamanya"

Hebah Daragemah (19 Tahun), kesyahidan Hebah mewujudkan impian saudara laki-lakinya. sebelum melakukan aksi Istisyhad nya ia pernah mengatakan kepada ibunya: "aku akan mempersembahkan kesyahidan yang akan ibu banggakan"

Henadi Garadat (29 Tahun), Nyawa kami untuk kemerdekaan Palestina. Dalam sebuah wasiatnya dia menulis: "Aku sadar, aku tidak akan bisa mengembalikan bendera Palestina ini dengan sempurna. namun, aku menyadari bahwa tugas untuk mengibarkan bendera Palestina adalah kewajiban yang akan aku persembahkan kepada Alloh."

Reema Ar-Riyashi (22 Tahun): "besarnya cintaku kepada dua orang anakku hanya Alloh yang mengetahuinya. namun, kecintaan ku pada Allah lebih kuat dibanding apapun"


Mereka relakan jasadnya luluh lantak sebagai wahana perlawanan atas kesewenangan sekaligus mematahkan adagium bahwa kekuatan senjata adalah segalanya.

Ayna anta ya akhi????

Apa kau masih menunggu anak-anak ayam itu menjadi elang?
menanti orang-orang pincang berlari kencang?
berapa mujahidah lagi yang kau butuhkan untuk melecutmu maju ke medan juang???

tidak !!!!
bangunlah singa-singa Alloh!!
sungguh perjuangan ini tanpa henti, tanpa titik!!


"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Alloh, dengan harta dan jiwa mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh. mereka itulah
orang-orang yang memperoleh kemenangan."
[QS At-Taubah: 20]

0 komentar:

Posting Komentar